Kamis, 17 Maret 2016

Biodata dan Profil Lengkap I Gusti Ngurah Rai

Biodata dan Profil Lengkap I Gusti Ngurah RaiPara pembaca portal biodatapedia.com yang pada sibuk cari biodata pahlawan, hehe kali ini admin akan memberikan sebuah artikel tentang biodata beberapa tokoh entertainment tokoh sejarah dan tokoh-tokoh terkenal lainnya yang menghiasi layar televisi anda. Dalam artikel ini khusus membahas tentang biodata Pahlawan I Gusti Ngurah Rai beserta profil lengkapnya.

I Gusti Ngurah Rai

I Gusti Ngurah Rai


Biodata Pahlawan I Gusti Ngurah Rai akan kami sajikan lengkap beserta agama, karir, pendidikan beserta hobi dan foto lengkap dari sang pahlawan nasional ini. Sumber dari artikel ini berasal dari sumber-sumber terpercaya misalnya dari Wikipedia dan portal atau website entertainment lainnya.

Kolonel TNI Anumerta I Gusti Ngurah Rai lahir di Desa Carangsari, Petang, Kabupaten Badung, Bali, Hindia Belanda, 30 Januari 1917 – meninggal di Marga, Tabanan, Bali, Indonesia, 20 November 1946 pada umur 29 tahun. I Gusti Ngurah Rai merupakan anak dari seorang camat Petang, I Gusti Ngurah Palung. Tertarik dengan dunia militer sejak kecil, Ngurah Rai bergabung dengan HIS Denpasar lalu melanjutkan dengan MULO yang ada di Malang. Tak cukup sampai di sana, ia kemudian bergabung dengan sekolah kader militer, Prayodha Bali, Gianyar. Pada tahun 1940, Ngurah Rai dilantik sebagai Letnan II yang kemudian melanjutkan pendidikan di Corps Opleiding Voor Reserve Officieren (CORO), Magelang dan Pendidikan Artileri, Malang.

Bisa Baca Juga:

Biodata dan Profil Lengkap Jenderal Sudirman


Biodata I Gusti Ngurah Rai
Nama : I Gusti Ngurah Rai
Lahir : Petang, Kabupaten Badung, Bali, Hindia Belanda | 30 Januari 1917
Meninggal : Marga, Tabanan, Bali | 20 November 1946 (umur 29)
Makam : Taman Makam Pahlawan Margarana Bali
Agama : Hindu
Zodiac : Aquarius
Warga Negara : Indonesia

Setelah Indonesia Merdeka pemerintah Indonesia I Gusti Ngurah Rai membentuk TKR Sunda Kecildan beliau menjadi komandannya dengan pangkat Letnal Kolonel. Ngurah Rai kemudian pergi ke Yogyakarta untuk konsolidasi dan mendapatkan petunjuk dari pimpinan TKR. Sekembalinya dari Yogyakarta, Bali ternyata sudah dikuasai Belanda. Ngurah Rai memiliki pasukan yang bernama "Ciung Wenara". Bersama Ciung Wanara, pasukan kecil Ngurah Rai, pada tanggal 18 November 1946 menyerang Tabanan yang menghasilkan satu datasemen Belanda dengan persenjataan lengkap menyerah. Hal ini memicu Belanda untuk membalas pertempuran lebih sengit dan mengerahkan kekuatannya yang ada di seluruh pulau Bali dan Lombok untuk membalas perbuatan Ngurah Rai. Dalam pertempuran tersebut, pertahanan demi pertahanan yang dibentuk Ngurah Rai hancur hingga sampai pada pertahanan terakhir Ciung Wanara, desa Margarana, Ngurah Rai dan pasukannya berhasil dipukul mundur lantaran seluruhnya jatuh ke dalam jurang yang dalam. Perang tersebut akhirnya dikenal dengan perang Puputan Margarana karena sebelum gugur Ngurah Rai sempat meneriakkan kata puputan yang berarti perang habis-habisan. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 20 November 1946.

Berkat usahanya tersebut, Ngurah Rai mendapatkan gelar Bintang Mahaputra dan kenaikan pangkat menjadi Brigjen TNI (anumerta). Tak hanya itu, ia juga mendapatkan gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI no 63/TK/1975 tanggal 9 Agustus 1975.

Demikianlah biodata dari pahlawan  I Gusti Ngurah Rai, semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menjadi referensi kita untuk mengenal pahlawan-pahlwan tanah air.



 

Ad Placement